d.u.a.b.e.l.a.s.j.a.m
11:00
Saya sampai direstoran, Lisa menyapa saya dan saya menanyakan apakah masih ada makanan untuk saya di dapur karena saya kelaparan. Rencana saya jika tidak ada makanan, saya makan roti dan minum segelas kopi saja. Namun Lisa berbaik hati mengambilkan makanan untuk saya. Sekedar info, makan pagi dimulai pukul 10.30, kalau anda datang ke dapur pada pukul 11.00, siap-siap saja dimaki staff dapur. Tapi kalau saya dimaki, saya sih cuek saja toh saya juga tidak mengerti makian apa yang mereka katakan pada saya. Lalu saya menikmati sarapan saya pagi menjelang siang itu.

11:25
Saya bertanya kepada Luvi, receptionist di Bali Laguna tentang jumlah reservasi untuk lunch. Dia menjawab sambil bermuka masam. Saya menanyakan lagi tentang kebocoran di apartemen yang menyebabkan sepatu saya basah sebelah, dia menjawab lagi dengan nada agak tinggi. Saya tidak tahu apa yang terjadi pagi itu, yang jelas saya memutuskan untuk tidak lagi mengganggunya, lalu saya menikmati pekerjaan saya di main floor. Siang itu cukup ramai untuk ukuran hari minggu. Cuaca cerah meskipun suhu di titik 0. Saya merasakan atmosfer kerja yang ganjil dan cukup aneh. Semua orang saling membentak satu sama lain. Ada apa dengan Bali Laguna hari ini? Secara tidak langsung, saya terinfeksi virus ini. Harold membentak saya. Cara yang bagus untuk berkata kepada atasanmu. Saya mulai tidak senang dengan cara orang-orang ini bekerja. Dan yang biasanya selalu tersenyum, siang tadi juga berwajah panjang. Saya bertanya kepada Dan apakah dia baik-baik saja, dia membalas "Yes Sir, everything is fine, don't worry Sir!" Restoran makin ramai, atmosfer kerja semakin tidak karuan. Arnel yang datang belakangan, justru memperburuk suasana dengan asik bercanda dengan Ian. Sangat profesional.

12:47
Telepon genggam saya berdering, saya beranjak ke kantor. Vita menelpon saya. Saya menyampaikan keluh kesah saya siang itu. 7menit, telepon terputus. Ternyata dia tidak menggunakan kode internasional. Cukup mahal untuk 7menit itu. Dia tetap masih saja tidak lebih pintar dari saya..Namun saya cukup lega setidaknya sebagian unek-unek saya sudah keluar Saya balik ke main floor. Suasana masih belum membaik.

13:16
Saya menelpon Vita balik di lantai 3. Ms.Sharon yang kebetulan disana, melihat mimik muka serius saya dan mengijinkan saya untuk mengambil waktu saya. Celoteh panjang lebar dan canda ringan terjadi. 13menit dan saya mengakhiri percakapan karena IP-Card saya habis. Saya balik bekerja.. Suasana kerja berangsur-angsur membaik. Saya tidak mengerti fenomena ini. Aneh. Mungkin karena suasana hati saya mempengaruhi suasana kerja? Semoga saja begitu.. [Tapi suasana hati saya dipagi itu, tidak buruk!]

14:40
Beberapa meja di lantai 3 terisi, Arnel menanyakan makan siang saya. Saya memesan nasi goreng Brastagi. Beberapa menit kemudian, saya, Arnel, dan Ian, duduk satu meja di ruang VIP, menikmati santap siang kami. Mereka berceloteh menggunakan bahasa Filipina.. Sesekali mereka menanyakan kepada saya tentang Laksa. Saya jawab seadanya. Selesai makan, mereka berdua ber-PSP ria. Staff saya diluar sana mondar-mandir melayani tamu yang datang. Saya memutuskan untuk membantu Civic dan Dan di lantai 3. Saya tersenyum dan dengan riang saya bercakap-cakap dengan Dan sejenak. Main floor mulai sepi. Rowel dan Lisa terlihat tertawa ceria di Bar, atmosfer kerja setidaknya mulai membaik. Abby menawarkan saya snack, semprong. Saya mengambil kopi instant saya. Ketika meminta gula kepada Lisa, dia memberikan botol yang salah berisi Bacardi, alhasil saya menikmati kopi rum beserta semprong pemberian Abby.

17:35
Briefing sore. Saya menekankan lagi untuk tidak terlalu banyak berbicara satu dengan yang lain meskipun restoran tidak begitu ramai. Idealis tingkat tinggi yang berlebihan. Saya incharge di lantai 3 bersama Dan, Jimmy, Andy, dan Elvie. Sore itu diawali dengan cukup baik. Meja8, 3 orang tamu. Ayah,Ibu, dan anaknya. Sang Ayah menyapa saya, "Selamat datang!" (Dengan Bahasa Indonesia) Saya cukup terkejut mengingat itu yang seharusnya saya katakan kepadanya. Ya,20tahun yang lalu dia tinggal di Jakarta Selatan. Sang ayah berasal dari Belgia, sang Ibu dari Jepang. Kombinasi yang sempurna untuk sedikit merefresh kembali pengetahuan Bahasa Belanda dan Jepang saya yang sudah amburadul. Setidaknya malam itu seakan-akan menjadi malam sempurna yang membosankan karena tamu yang datang sangat sedikit. Saya akan mempertimbangkan diri saya sendiri untuk keluar makan malam pada suhu 0 derajat apabila di kota saya memiliki fasilitas Serpha. (Shanghai memiliki fasilitas ini, semacam delivery service yang berlaku hampir disemua restoran) Ya, seakan-akan...

19:20
Ian memanggil saya untuk memperingatkan Jimmy yang tidak memakai headbandnya.. Saya menanyakan hal itu kepada Jimmy. Hilang katanya. Saya meminta Lisa untuk mengambil 1buah headband di stock room. Saya memberikan kepada Jimmy dan memintanya untuk memakainya. -awal kejutan di malam itu-

19:55
Ian kembali memanggil saya tentang Jimmy. Headbandnya sudah tidak terpasang lagi. Saya menanyakan hal itu kepada Jimmy. Dalihnya udara cukup panas di dalam. Saya meyakinkannya untuk memakai headband..itu aturan seragam restoran.

20:05
Ayah saya menelpon saya dan memberitahu saya informasi mengenai seorang chef yang tertarik untuk bekerja di Shanghai namun memiliki sedikit masalah dengan kontrak kerjanya di Semarang. Saya melihat Jimmy dan Ian beradu argumen. Saya memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan di telepon dan segera menghampiri mereka berdua. Ian memutuskan untuk memulangkan Jimmy. Saya mencegahnya. Saya mengajak Jimmy berbicara 4mata secara baik-baik. Alasannya untuk tidak memakai headband, ternyata untuk mengkonfrontasi Ian. Dia sengaja melakukan hal itu karena dia merasa tidak diperlakukan secara adil. Ya, direstoran ini memang tingkat subjektivitas sangat tinggi. Dekati saja manajer anda, nilai anda akan lebih tinggi dari yang lain. Tak heran kalau pemilik restoran merasa dijilat dengan hal seperti ini. Ian masih ngotot untuk memulangkan Jimmy lebih awal sebagai hukuman. Saya bilang bahwa hal itu akan menambah masalah baru. Saya berkata kepada Jimmy untuk menjadi satu level di atas Ian -orang yang membencinya- dengan menunjukkan bahwa dirinya lebih baik daripada Ian. Pada akhirnya, justru Ian yang pulang lebih dulu.

21:33
Saya berkata kepada Dan untuk pulang lebih awal karena restoran sepi. Dia berterimakasih. Ya, dia kelihatan lelah. Beberapa saat kemudian, saya mengajak Marlon berbicara mengenai penilaiannya tentang sistem manajemen di sini. Bobrok katanya. Saya sependapat. Luvi menghampiri saya dan bertanya tentang Jimmy dan Ian. Saya berkata bahwa semua baik-baik saja. Dia bercanda ringan.

21:55
Saya menuju pantry area. Ally disana. Senang rasanya melihat dia lagi. Ally dulu staff saya. Pertama kali saya bertemu dengannya di restoran, dia sangat lesu dan tidak ada mood untuk bekerja karena telepon genggamnya dicuri orang. Hari berikutnya, dia orang yang bersemangat mengajari saya Bahasa Cina dan memberitahu saya tentang makanan di restoran ini. Saya memanggilnya cece. Hidupnya berat, tapi semangat kerjanya tinggi. Saya suka orang seperti ini dan perlu orang seperti ini di tim saya. Sayang Ally memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Kita berbincang-bincang berdua. Dia bercerita panjang lebar, saya mendengarkan dengan baik meskipun bahasa Inggrisnya patah-patah. Ally mengatakan, mungkin dia tidak akan bertemu saya lagi karena dunia ini begitu luas..dia menambahkan satu hal yang menyentuh hati saya. "Kita baru bertemu sebentar. Namun kamu memanggil saya cece (kakak). Belum pernah ada orang yang memanggil saya 'cece'. Itu dari hati. Saya akan merindukanmu..." Lalu kita berbincang sebentar dan dia harus pulang karena bis terakhir akan segera tiba.

22:55
Abby menyuruh saya untuk pulang karena jam kerja saya dari pukul 11pagi sampai 11malam.. Baru sekali ini saya mengalami ketika seorang ass.manager 'diusir' bawahannya.. hahaha...

23:00
Saya pulang. Sepanjang perjalanan saya merenung dan bersyukur kepada Tuhan. Hari ini begitu banyak kejadian terjadi yang juga merubah cara pandang saya. Hari ini begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik. Dan hari ini Tuhan sudah mengirim orang-orang dari berbagai bangsa sepanjang 12 jam tadi.
  • Terima kasih untuk Luvi, semoga saya tidak melihat muka masammu lagi..
  • Terima kasih untuk Lisa, semoga besok saya datang ke restoran tidak dengan kelaparan, sehingga harus merepotkanmu lagi.
  • Terima kasih untuk Vita, 20menit tadi sangat berharga buat saya dan telah merubah satu hari saya.. Sampaikan salam saya kepadanya..Semoga saya bisa ke Miami sebelum 'melamar' dia..atau setelahnya juga boleh..^^
  • Terima kasih untuk Harold, ada baiknya kalau anda bertata krama apabila anda berbicara dengan orang lain, terlebih atasanmu.
  • Terima kasih untuk Ian, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya...
  • Terima kasih untuk Jimmy, tolong ingat dan lakukan kata-kata saya..Kalau anda membenci musuhmu, anda sama dengan mereka...kalau anda mengkonfrontasi mereka..anda lebih buruk..tapi kalau anda menunjukkan sisi yang terbaik dari diri anda..anda berada di atas mereka..
  • Terima kasih untuk Marlon, anda orang pertama yang memusuhi saya di Bali Laguna dan anda orang pertama yang secara terus terang mengatakan bahwa anda mendukung saya. Saya butuh dukungan anda.
  • Terima kasih untuk Dan yang selalu berkata 'Don't give up, never lose hope!', anda selalu menginspirasi saya.
  • Terima kasih untuk Cece Ally, saya akan berkunjung ke Du Qiao pada tahun baru Cina nanti... Kita pasti akan bertemu lagi, karena saya juga bakal merindukan anda, jadi jangan khawatir..
  • Terima kasih juga untuk Abby yang sudah berbagi semprong dan menyuruh saya pulang malam ini...^^
Terima kasih Tuhan, atas pemeliharaanmu yang begitu sempurna..saya tahu Kasih-Mu tak pernah berubah..Saya serahkan harapan-harapan ini di dalam TanganMu...

Untuk teman-teman yang selalu mendukung saya.. Tuhan memberkati!
5 Responses
  1. Miawruu Says:

    wah.... ampe ingat jam2 kejadiannnya sampai menit ke berapa. Jgn2 kamu golongan perfectionis yaaaa... Wadohhh dalam satu hari byk bgt problemanya, tapi kok bisa semuanya pada ngejengkelin gitu ya??? jgn2 ada virus zombie yg lepas yg bikin orang jadi jengkel (keracunan film zombie :P) ganbatte nee!!!


  2. Hmmm..Tetap SEMANGAT ya... Apa pun masalah nya...Jangan biarkan masalah itu mengalahkan mood km saat km bekerja... Dan juga jgn lupa awali semua aktifitas km dgn do'a.... Krn dgn berdoa aku yakin setiap ap yg km lakukan dan km kerjakan pasti selalu di berkati dan di beri jalan keluar untuk menyelesaikan segala masalah mu itu.... :))
    Ok... Tetap semangat dan selalu tersenyum kpd mereka yg memerlukan senyuman dan bantuan km kapan pun... Ok.... Aku yg km akan selalu di berkati.... ^_^ CHAYO....


  3. -oKKy- Says:

    @kucing: aRigato gozaimashita! buKan viRus zombie, tapi mungkin lagi diuji kesabaRannya... hehehe...

    @NM: Anda benar, terima kasih komennya..


  4. Naomy aja kale... jgn pake NM... mank apa an... hahahahha... klo gag vero kan lebih enak.... Gmn kbr hari ini... semoga km msi SEMANGAT ya.... ^_^


  5. Lady Says:

    a learning moment from life..:)
    salam kenal:)