wow..setelah melalap habis satu buku berjudul The Last Lecture -Pesan Terakhir- karya Randy Pausch, seorang profesor,suami,dan ayah dari tiga orang anak yang didiagnosis kanker pankreas danharus menerima kenyataan bahwa hidupnya menunggu waktu, keinginan untuk menulis dengan baik dan benar muncul. Selama ini sebagian besar tulisan saya memang ditulis dengan bahasa Inggris atau bahasa jawa selengekan karena kekikuk-an saya untuk menulis dengan bahasa Indonesia. Ya, bahasa Indonesia saya memang dibawah standar rata-rata -dan setidaknya saya berusaha sekarang^^
Saya harus berterima kasih kepada seorang teman saya yang telah merekomendasikan buku ini.. dan sekarang saya akan merekomendasikan kepada anda! Penuh motivasi dan nilai kehidupan,kalau bisa saya simpulkan seperti itu.. Pewujudan impian masa kecil dan apa yang bisa dipetik dari usaha mewujudkan impian itu apabila impian masa kecil itu tidak dapat terwujud. Nah, kalau mau diteruskan, nanti postingan ini malah akan menjadi postingan ulasan buku -dan saya tidak sedang ingin mengulas karena saya bukan ahli mengulas apalagi mengelas- tapi ada beberapa kutipan dari buku ini yang akan saya ceritakan^^
Jadi begini, saya ini merupakan lulusan baru sekolah perhotelan di Bali dan sekarang bekerja dengan jabatan posisi yang cukup bagus (untuk seorang lulusan baru) di sebuah restoran Indonesia di Shanghai. Beberapa hari belakangan ini saya cukup ragu dengan posisi sebenarnya dalam jabatan saya. Untuk tingkat manajerial menengah ke atas, 3 orang disini mendapat fasilitas 'pesan makanan dari dapur' dan dari hari pertama saya bekerja, saya tidak mendapat penjelasan tentang hal ini dan tidak ada tanda-tanda bahwa saya diberi hak yang sama. Lalu saya berpikir untuk tidak menuntu hak macam-macam karena kemampuan saya juga toh belum teruji. Satu hal lagi yang ada dipikiran saya adalah bahwa sebagai seorang assistant manager, saya seyogyanya membutuhkan kartu nama sebagai bahan kontak langsung dan promosi restauran.
Dalam buku Randy Pausch, dia menulis satu bagian yang berjudul "Yang Perlu Kita Lakukan Hanyalah Bertanya". Saya berkali-kali ingin menanyakan hal ini, namun saya mengurungkan niat saya. Hari minggu lalu, manajer saya memanggil dan menanyakan nomer telepon dan alamat email saya. Ya,saya akan mendapat kartu nama pribadi saya..dan keesokan harinya, berita baik berikutnya menyusul. Saya bisa menggunakan fasilitas 'pesan makanan dari dapur' aH,rupanya memang Tuhan yang menyediakan...dan malamnya saya langsung menggunakan fasilitas itu karena didesak manajer saya untuk memesan makanan... Tahukah anda apa yang saya pesan? Semangkuk bubur ketan hitam...
Kalau begini, saya jadi berpikir bahwa memang kesabaran itu membuahkan hasil. Pada bab lainnya, Randy menulis "Jangan Mengeluh,Bekerja Saja Lebih Keras" apabila kita menggunakan 10% dari energi yang kita gunakan untuk mengeluh untuk bekerja lebih keras..kita akan 33% lebih efektif dan efisien! -saya tidak tahu darimana angka-angka ini- namun itu yang terjadi... apalagi saya tahu bahwa saya tidak sendirian disini..ada teman-teman disana yang mendukung saya dan saya punya Tuhan yang luar biasa.^^
Wah, menulis dengan baik dan benar rupanya gampang-gampang susah..sudah ah, besok disambung lagi...saya sudah mulai mengantuk, mau tidur saja.. oya, saya juga mau memasang foto Bali Laguna, restauran tempat saya bekerja tampak dimalam hari. Seorang teman meminta saya untu memasangnya..
Ini pemandangan dilantai bawah begitu kita masuk dari pintu masuk.. Saya cukup 'takjub' pertama kali melihat hal ini...^^ dan ketika malamnya saya pulang, saya menyempatkan diri untuk mengambil gambar lagi..
Hmm..dan rupanya saya ketiduran sembari menunggu proses upload foto.. terakhir melihat jam, waktu menunjukkan pukul 00.30...sekarang sudah pagi, 8.15... Selamat pagi semua! Tuhan memberkati..^^
wadoh.... edun...orang indonesia ga bisa bhs Indonesia. Mau jadi apa negara ini *sinetron mode on*
makanya ada kata mutiara, kesabaran itu kunci keberhasilan tapi sabar itu bukan berarti pssif, tapi sabar itu aktif dalam berusaha dan pantang menyerah. Manusia melakukan prosesnya hasilnya serahkan kepada Tuhan.
@mia: Lho..saya hanya tidak berkata kalau saya tidak bisa, tapi hanya tidak dengan baik dan benar.. hehe.. yaP..betuL mia..^^ Do the best..God will do the Rest.. -haLah,baliK Lagi paKe ginian- wkkww...